rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Kamis, 13 Mei 2010

Rahasia Di Balik Sakit


Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35). Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur’an- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia.


Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar

Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)


Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)

Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya


Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal ‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah

Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini: “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.” (Lihat Do’a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)

Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Amin.

Penulis: Abu Hasan Putra
Artikel www.muslim.or.id


Artikel di atas mengingatkan kita akan 5 perkara yaitu ingat lima perkara sebelum lima perkara, ingat sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati. iya emang bener kita manusia klo belum dikasih musibah belum bener-bener sadar. itu kejadian sama diri aku sendiri aku juga merasa diriku tidak melupakan allah aku selalu menjalankan perintahNya. tetapi ternyata banyak hal yg yang aku tidak sadar dan melupakannya. Allah memberi aku sakit yg aku sendiri sebenarnya masih bisa mencegahnya akan tetapi karena mengejar dunia semua aku hiraukan, termasuk kesehatan ku. Dan aku sempat tdk dapat berjalan beberapa bulan, alhmdulillah kini mulai ada perubahan, aku yakin allah memberikan ujian ini padaku karena sayang dengan aku. ini adalah teguran allah untuk aku dan kini aku benar-benar menyesalinya ternyata sehat itu penting :D ( telatt boo sadarnya...)

Musibah ini benar-benar buat aku sadar akan pentingnya kesehatan... banyak hal yang aku lupakan, menurut aku seblum musibah ini datang pada aku, aku itu udah berusaha mendekatkan diri pada allah ternyata semua itu belum cukup... masih banyak hal yg aku perlu belajar dan berusaha menggapai ridho allah....

yach dengan adanya musibah ini aku benar-benar menyadari, ternyata dunia yg kita kejar ini adalah semu.... apa sich yang kita cari di dunia ini? harta, kekayaan yang gak akan habis 7 turunan,jabatan,kesenangan sesaat yang kita rasakan sementara dan jika bosen akan mendapatkan kehampaan akhirnya......

benar dulu aku lupa dan meniadakan allah dalam beberapa hal ( astagfirullah ampuni aku y rabbb )dengan kejadian yg ada didunia aku selalu mencari pembenaran dengan kacamata dunia bukan dengan atas kehendaknya, wlpun menurut aku selalu mengingatNya ternyata itu semua belum cukup. Dengan adanya cobaan ini aku yakin ada hikmah tersendiri untuk aku, karena allah sayang dengan aku :D..... dan sampai sekarang aku masih berusaha memperbaiki diri, aku hanya manusia yg tempatnya khilaf namun aku selalu mau berusaha untuk berubah menjadi lebih baik di mata allah.

Mari teman sebelum sakit datang dan musibah lainnya datang menghampiri pada kita. Kita harus memperbaiki diri dengan mendekatkan diri pada allah, gapai ridho-Nya agar selamat dunia akhirat,,,, gak mau kan dapet penyesalan yang tak berujung ( cie kaya lagu glen ajeh :d ) datang pada kita... jadi mulai sekarang perbaiki diri iman dan taqwa kita,,,,,

0 komentar:

Posting Komentar